Jumat, 21 Januari 2011

Stroke

STROKE


A. Pengertian
Stroke atau penyakit serebrovaskular adalah penyakit yang mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui system suplai arteri otak.
Stroke adalah gangguan peredaran darah cerebral yang disebabkan oleh berbagai factor dan berakibat adanya gangguan neurologist.
Stroke adalah bencana atau gangguan peredaran darah di otak, yaitu berupa iskemia dan perdarahan.
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak.
Stroke atau cedera serebrovaskular ( CVA ) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. Sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskular selama beberapa tahun.
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.

B. Etiologi

Stroke dapat terjadi karena :
a. Trombosis (bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher)
b. Embolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa keotak dari bagian-bagian tubuh yang lain)
c. Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)
d. Hemoragi serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak)
Faktor risiko penyebab stroke yang kuat :
1. tekanan darah tinggi ( hipertensi )
2. penyakit jantung
a. infark miokard
b. elektrokardiogram abnormal : disritmia ( terutama fibrilasi jantung ), hipertrofi bilik kiri
c. penyakit katup jantung
d. gagal jantung kongestif
3. sudah ada manifestasi aterosklerosis secara klinis
a. gangguan pembuluh darah koroner (angina pectoris )
b. gangguan pembuluh darah karotis ( terdapat bising di karotis )
c. lain-lain : klaudikasio, intermitten, denyut nadi di perifer tak ada
4. Diabetes mellitus ( penyakit kencing manis )
5. polisitemia
6. pernah mendapat stroke

Faktor risiko penyebab stroke yang lemah :
1. kadar lemak yang tinggi di darah
2. hematokrit tinggi
3. merokok
4. kegemukan
5. kadar asam urat tinggi
6. kurang gerak badan/olahraga
7. fibrinogen tinggi
C. Jenis-Jenis Stroke
1. SH (Stroke Hemoragik)
Yaitu stroke yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.
SH Ada 2 yaitu :
1. Hemoragik Intracerebral : Pendarahan yang terjadi di jaringan otak
2. Hemoragik Subaraknoid : Pendarahan yang terjadi diruang subaraknoid
2. SNH (Stroke Non Hemoragik )
Yaitu tersumbatnya aliran darah yang menyebabkan aliran darah keotak sebagian atau keseluruhan terhenti.
SNH Ada 3 jenis yaitu :
1. Stroke tombotik (Disebabkan oleh trombo)
2. Strok Embolik (Disebabkan oleh embolik)
3. Stroke Hepoperfusi Sistemik (Berkurangnya aliran Darah keseluruh tubuh karena gangguan denyut jantung)
D . Tanda dan Gejala

Tanda utama stroke atau cerebravaskular accident ( CVA ) adalah munculnya secara mendadak satu atau lebih deficit neurologik fokal. Defisit tersebut mungkin mengalami perbaikan dengan cepat, mengalami perburukan progresif atau menetap.
Gejala umum berupa :
 baal/lemas mendadak di wajah, lengan/tungkai, terutama di salah satu kedua mata
 bingung mendadak
 tersandung selagi berjalan
 pusing bergoyang
 hilangnya keseimbangan/koordinasi
 nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas\
 Hipertensi
 Kelemahan Otot
 Kehilangan Motorik
 Pusing dan bicara tidak jelas

E. Patofisiologi

Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak mempunyai cadangan oksigen. Bila terjadi anoksia seperti halnya yang terjadi pada CVA, metabolisme di otak segera mengalami perubahan, kematian sel dan kerusakan permanent dapat terjadi dalam 3-10 menit. Tiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi otak akan menimbulkan hipoksia atau anoksia. Hipoksia menyebabkan ishemi otak. Ishemi dalam waktusingkat ( kurang dari 10-15 menit ) menyebabkan deficit sementara dan bukan permanent. Ishemi dalam waktu lama menyebabkan sel mati permanent dan berakibat terjadi infark otak yang disertai edema otak. Tipe deficit fokal permanent akan tergantung pada daerah otak yang mana yang terkena. Daerah otak tergantung pada pembuluh darah otak yang mana yang terkena. Pembuluh darah yang sering terkena ialah arteri cerebral tengah, yang kedua ialah arteri karotis interna. Defisit focal permanent dapat tidak diketahui jika pertama kali pasien dijumpai terjadi ishemi otak keseluruhan yang bias teratasi.( Barbara C. Long, 1996 : 177-178 )

F. Pathway
(Hubungan Sebab Akibat)











Tonus otot ­ Menempel pada Cerebral Mengenai Saraf Simpatis
Gangliosides

Menjadi kaku Kekakuan dan kejang khas -Keringat berlebihan
pada tetanus -Hipertermi
-Hipotermi
-Aritmia
-Takikardi

Hipoksia berat

¯ O2 di otak

Kesadaran ¯

-Ggn. Eliminasi -Ketidakefektifan jalan -PK. Hipoksemia
-Ggn. Nutrisi (< dr. kebut) jalan nafas -Ggn. Perfusi Jaringan
-Gangguan Komunikasi -Ggn. Pertukaran Gas
Verbal -Kurangnya pengetahuan
Ortu
-Dx,Prognosa, Perawatan






G. FOKUS PENGKAJIAN

1. Pengkajian
 Keluhan Utama
Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.
 Kaji identitas klien, yaitu mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, tanggal dan jam masuk RS, nomor register, diagnosa medis
 Kaji Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Pada umumnya kejadian secara mendadak dan adanya perubahan tingkat kesadaran yang disertai dengan kelumpuhan.
b) Diawali dengan gangguan keluhan penglihatan seperti penglihatan kabur, kembar, dapat juga nyeri kepala, kadang kala seperti berputar, lupa ingatan sementara dan kaku leher.
c) Biasanya pasien mengeluh adanya perubahan mental emosi yang labil, mudah marah, dapat juga disorientasi maupun menarik diri.
d) Dapat juga keluhan pasien setelah kejang mulutnya, mencong disertai gangguan berbicara, kesemutan dan tangan terasa lemah atau tidak dapat diangkat sendiri.
 Kaji Riwayat Kesehatan Keluarga
a) Biasanya adanya riwayat keluarga yang menderita hipertensi, kelainan jantung dan diabetes mellitus.
b) Sering juga terdapat riwayat keluarga yang menderita kelainan pembuluh darah seperti artera vehol malformasi, asma bronchial dan penyakit paru abstruksi menahun (PPOM)
H. Diagnosa Yang Mungkin Muncul
1. Perubahan Perfusi Jaringan Cerebral b.d Terputusnya Aliran Darah Ke Otak
2. Devisit Perawatan b.d Kelemahan Fisik
3. Intoleransi Aktivitas b.d Disfungsi Tonus Otot
4. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan b.d Kelemahan Fisik
I. INTERVENSI
Diagnosa : Perubahan Perfusi jaringan Cerebral b.d Terputusnya aliran darah keotak
KH :
a. Meningkatnya tingkat Kesadaran
b. Meningkatnya fungsi persepsi sensoris
c. Tekanan Darah dalam Rentan yang diharapkan

INTERVENSI
1) Observasi KU,TTV
Rasional : Mengetahui Keadaan Individu
2) ROM
Rasional : Mengurangi Ketegangan Otot, Melenturkan Sendi
3) Mengkaji Tingkat Kesadaran
Resional : Mengetahui Tingkat Kesadaran
4) Kolaborasi (Ahli Gizi : diit, Dokter : Pemberian Obat)
Rasional : Memberikan terapi Penyembuhan (obat dan Nutrisi)
5) Fisioterapi
Rasional : Meningkatkan Persepsi Sensoris
6) Pemeriksaan LAB (PACO2, SAO2,Hb)
Rasional ; Mengetahui Kandungan Oksigen, CO2, dan Kadar Hb
7) EKG
Rasional : Mengetahui adanya ketidaknormalan pada Jantung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Diblogg saya